Konsekuensi Syahadat Rasul
الْحَمْدُ
للهِ الَّذِي يُنِيْرُ بِالْهُدَى دُرُوْبَ الْمُؤْمِنِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ
إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا
بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَاالْحَاضِرُوْنَ أُوْصِى نَفْسِى وَإِيَاكُمْ بِالتَّقْوَى
اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Hadirin Jama’ah Jum’at yang
dirahmati Allah,
Sebagai awal dari
khutbah ini tak lupa khatib mengingatkan pada diri khatib pribadi dan jama’ah
yang hadir pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita meningkatkan Taqwa kita
pada Allah menuju pada Taqwa yang sebenar-benarnya, yakni menjalankan
perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Ketika seseorang
hendak masuk kedalam agama islam dia harus bersaksi dengan mengucapkan dua
kalimat syahadat, yaitu
أَشْهَدُ أَنْ
لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا َرَسُوْلُ اللهِ
Yang artinya aku
bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu
utusan Allah.
Ucapan dua kalimat syahadat itu terbagi dua yang tentu saja mengandung konsekuensi yang sangat besar. Syahadat pertama disebut dengan syahadat tauhid yang mengandung makna bahwa kita mengakui bahwa Allah saja sebagai Tuhan kita. Dan Syahadat yang kedua disebut dengan syahadat rasul yang berarti kita mengakui Nabi Muhammad itu adalah rasul atau utusan Allah. Dengan mengucapkan syahadat rasul sebenarnya seorang muslim sebenarnya tidak hanya mengakui nabi Muhammad sebagai rasul, tetapi juga akan menjadikan Nabi Muhammad sebagai teladan hidup yang harus dikuti dan ditaati dalam berbagai aspek kehidupan. Itu pula sebabnya mengapa kepribadian Nabi Muhammad tidak bisa dipisahkan dari kehidupan seorang muslim.
Oleh karena itu
setiap muslim harus membuktikan pengakuannya kepada nabi Muhammad Saw sebagai
utusan Allah SWT. Dalam kesempatan khutbah yang singkat ini khatib akan
sampaikan beberapa hal yang harus kita tanamkan dalam diri kita baik dalam
bentuk sikap maupun perbuatan sebagai pembuktian dan pengakuan kita kepada Nabi
muhammad Saw sebagai rasul.
Pertama,
Memantapkan keimanan kita kepada kerasulannya dalam arti kita tidak ragu
sedikitpun bahwa beliau memang diutus oleh Allah untuk membawa risalah dari
Allah Swt. Hal ini perlu kita pertegas karena bila kita lemah dan ragu dalam
keimanan ini maka syetan akan menggoda pikiran kita untuk menganggap Rasul itu
hanya dongeng belaka dan risalahnya sama saja dengan yang dibawa dengan
nabi-nabi palsu.