Dapatkan Motivasi Islami di Blog Ini 1

Tandang Ke Gelanggang Walau Seorang,,, Sekali Layar Terkembang Pantang Surut Sebelum Menang...!!! Allahu Akbar..!!!

Dapatkan Motivasi Islami di Blog Ini 2

Tandang Ke Gelanggang Walau Seorang,,, Sekali Layar Terkembang Pantang Surut Sebelum Menang...!!! Allahu Akbar..!!!

Dapatkan Motivasi Islami di Blog Ini 3

Tandang Ke Gelanggang Walau Seorang,,, Sekali Layar Terkembang Pantang Surut Sebelum Menang...!!! Allahu Akbar..!!!

Dapatkan Motivasi Islami di Blog Ini 4

Tandang Ke Gelanggang Walau Seorang,,, Sekali Layar Terkembang Pantang Surut Sebelum Menang...!!! Allahu Akbar..!!!

Dapatkan Motivasi Islami di Blog Ini 5

Tandang Ke Gelanggang Walau Seorang,,, Sekali Layar Terkembang Pantang Surut Sebelum Menang...!!! Allahu Akbar..!!!

Kamis, 12 Maret 2015

TIGA HAL YANG DIRIDHOI ALLAH



TIGA HAL YANG DIRIDHOI ALLAH
الْحَمْدُ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَرْسَلَ إِلَيْنَا أَفْضَلَ الرُّسُلِ وَأَنْزَلَ عَلَيْنَا أَفْضَلَ الكُتُبِ وجَعَلَنَا لَنَا خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ وَأَمَرَنَا بِالإِجْتِمَاعِ عَلى الحَق وَالهُدَى وَنَهَانَا عَنْ الإِفْتِرَاقِ وَاتِّبَاعِ الهَوَى، أَحْمَدُهُ تَعَالَى وَأَشْكُرُهُ عَلَى نِعَمِهِ الَّتِي لاَ تُحْصَى، وَأَشْهَدُ أَن لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ لَهُ الْأَسْمَاءُ الحُسْنَى وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ آمَنُوْا بِهِ وَعَزَرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوْا النُّوْرَ الَّذِيْ أُنْزِلَ مَعَهُ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ:
 فَيَاأَيُّهَاالْحَاضِرُوْنَ أُوْصِى نَفْسِى وَإِيَاكُمْ بِالتَّقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala, Rabb yang telah mengutus kepada kita sebaik-baik utusan dan menurunkan sebaik-baik kitab suci. Saya bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak untuk diibadahi dengan benar selain Allah Subhanahu wata’ala semata yang memiliki al-asmaul husna.
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wata’ala dengan sebenar-benar takwa dan marilah kita menjadi hambahamba- Nya yang bersaudara. Yaitu bersaudara karena iman yang diwujudkan dengan saling mencintai, kasih sayang, dan tolong-menolong dalam kebenaran serta saling menasihati dan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.
Imam Ahmad dan Imam Muslim rahimahumallah meriwayatkan dengan lafadz yang semakna dari jalan sahabat Abu Hurairah  dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda,
إِنَّ اللهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا، فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَأَنْ تُنَاصِحُوا مَنْ وَلاَّهُ اللهُ أَمْرَكُمْ؛ وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ

Selasa, 03 Februari 2015

KHUTBAH



Konsekuensi Syahadat Rasul
الْحَمْدُ للهِ الَّذِي يُنِيْرُ بِالْهُدَى دُرُوْبَ الْمُؤْمِنِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَاالْحَاضِرُوْنَ أُوْصِى نَفْسِى وَإِيَاكُمْ بِالتَّقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah,
Sebagai awal dari khutbah ini tak lupa khatib mengingatkan pada diri khatib pribadi dan jama’ah yang hadir pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita meningkatkan Taqwa kita pada Allah menuju pada Taqwa yang sebenar-benarnya, yakni menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Ketika seseorang hendak masuk kedalam agama islam dia harus bersaksi dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا َرَسُوْلُ اللهِ
Yang artinya aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah.

Ucapan dua kalimat syahadat itu terbagi dua yang tentu saja mengandung konsekuensi yang sangat besar. Syahadat pertama disebut dengan syahadat tauhid yang mengandung makna bahwa kita mengakui bahwa Allah saja sebagai Tuhan kita. Dan Syahadat yang kedua disebut dengan syahadat rasul yang berarti kita mengakui Nabi Muhammad itu adalah rasul atau utusan Allah. Dengan mengucapkan syahadat rasul sebenarnya seorang muslim sebenarnya tidak hanya mengakui nabi Muhammad sebagai rasul, tetapi juga akan menjadikan Nabi Muhammad sebagai teladan hidup yang harus dikuti dan ditaati dalam berbagai aspek kehidupan. Itu pula sebabnya mengapa kepribadian Nabi Muhammad tidak bisa dipisahkan dari kehidupan seorang muslim.
Oleh karena itu setiap muslim harus membuktikan pengakuannya kepada nabi Muhammad Saw sebagai utusan Allah SWT. Dalam kesempatan khutbah yang singkat ini khatib akan sampaikan beberapa hal yang harus kita tanamkan dalam diri kita baik dalam bentuk sikap maupun perbuatan sebagai pembuktian dan pengakuan kita kepada Nabi muhammad Saw sebagai rasul.
Pertama, Memantapkan keimanan kita kepada kerasulannya dalam arti kita tidak ragu sedikitpun bahwa beliau memang diutus oleh Allah untuk membawa risalah dari Allah Swt. Hal ini perlu kita pertegas karena bila kita lemah dan ragu dalam keimanan ini maka syetan akan menggoda pikiran kita untuk menganggap Rasul itu hanya dongeng belaka dan risalahnya sama saja dengan yang dibawa dengan nabi-nabi palsu.

Kamis, 26 April 2012

JADWAL PEMBINAAN KEPENGHULUAN


JADWAL PEMBINAAN TRI WULAN I TAHUN 2012 PADA  KUA KECAMATAN
DALAM WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA LAMPUNG SELATAN 










NO  HARI / TANGGAL JAM KECAMATAN TEMPAT
1 Selasa, 01 Mei  2012 09.00-12.00 Kalianda KUA Kalianda
    13.00-15.30 Rajabasa  
         
2 Rabu, 02 Mei 2012 09.00-12.00 Natar  KUA Natar
    13.00-15.30 Jati Agung  
         
3 Kamis, 03 Mei 2012 09.00-12.00 Penengahan  KUA Ketapang
    13.00-15.30 Ketapang  
         
4 Senin, 07 Mei 2012 09.00-12.00 Palas KUA Palas
    13.00-15.30 Seragi  
         
5 Rabu, 09 Mei 2012 09.00-12.00 Tanjung Bintang KUA Tanjung Bintang
    13.00-15.30 Merbau Mataram  
         
6 Kamis, 10 Mei 2012 09.00-12.00 Sidomulyo KUA Sidomulyo
    13.00-15.30 Candipuro  
      Katibung  













Kalianda, 30 April 2012



Kasi Urais 

















Drs. M. Asri



Nip.19581206 199403 1 002

Jumat, 16 Maret 2012

Success is My Right

Hancurkan Mitos "MISKIN ADALAH NASIB SAYA"
Tidak Peduli :
- Bagaimanapun ANDA hari ini?
- Dari Keturunan Siapa?
- Berwarna Kulit apa? atau
- Apa Latar Belakang Pendidikan Anda?
INGAAT....!!!! ANDA PUNYA HAK UNTUK SUKSES.

Jumat, 27 Januari 2012

MASIHKAH KITA MEMULIAKAN ORANG TUA KITA???

  • Sejenak Mari kita renungkan...!!!!
  • Orang Tua selalu membanggakan anda. Apakah Anda selalu membanggakan mereka?
  • Orang Tua Selalu mendoakan anda. Apakah Anda selalu mendokan mereka?

Rabu, 18 Januari 2012


RENUNGAN

MAHAL - Suatu yang paling mahal dalam kehidupan kita adalah kesadaran tentang misi kehidupan di dunia ini. Tiada kata terlambat, sekalipun waktu demikian cepat, yang berlalu tidak akan kembali. 

Selasa, 27 Desember 2011





Jumat, 23 Desember 2011

MISKIN HARAM DALAM ISLAM


MISKIN HARAM DALAM ISLAM
Oleh : Ahmad Solihin

Syariat Islam telah menjamin tercapainya pemenuhan kebutuhan pokok/primer tiap anggota masyarakat secara menyeluruh baik sandang, pangan maupun papan. Dalam hal ini Islam mewajibkan bagi tiap laki-laki bekerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan pokoknya berikut kebutuhan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Jika orang tersebut tidak bisa bekerja, maka kewajiban itu dipikulkan kepada anak-anak serta ahli warisnya untuk memenuhi kebutuhan primernya. Dan jika yang menanggung kebutuhan pokoknya tidak ada maka kewajiban itu dibebankan kepada baitul maal atau negara. Jadi disini negara berkewajiban mengatur suatu tatanan ekonomi agar tiap anggota masyarakat yang berkewajiban untuk bekerja dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Allah mengingatkan ummat agar tidak meninggalakan generasi yang lemah, sebangaimana firman Allah:

Senin, 19 Desember 2011

Renungan diri.


APAKAH KEBAHAGIAAN ITU?

Apakah yang lebih menenangkan hati seorang suami melebihi keikhlasan isteri mencintai?
Apakah yang lebih membahagiakan seorang lelaki melebihi ketulusan wanita menerima keadaan suami apa adanya?
Apakah yang lebih patut disyukuri melebihi ketegaran isteri menjalani hidup yang bersahaja karena kuatnya ‘izzah (harga diri) dan penjagaan diri dari dosa?
 Padahal kesempatan untuk memperoleh dunia seisinya ada pada diri suami tanpa berbuat dosa.

Senin, 24 Oktober 2011

KHUTBAH IDUL ADHA 1432 H


Pengorbanan dan Cinta adalah Puncak Keimanan
Oleh : Ahmad Solihin[1]

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْوَاسِعِ الْعَظِيْمِ الْبِرِّ الرَّحِيْمِ خَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ وَأَنْزَلَ الشَّرْعَ فَيَسَّرَهُ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ. أَحْمَدُهُ عَلَى جَلاَلِ نُعُوْتِهِ وَكَمَالِ صِفَاتِهِ وَأَشْكُرُهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَسَوَابِغِ نِعْمَتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ فِي أُلُوْهِيَّتِهِ وَرُبُوْبِيَّتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الْمَبْعُوْثُ إِلَى جَمِيْعِ بَرِيَّتِهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ فِيْ سُنَتِهِ.
 مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ اِتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ.


Pengorbanan dan Cinta adalah Puncak Keimanan
Oleh : Ahmad Solihin[1]

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْوَاسِعِ الْعَظِيْمِ الْبِرِّ الرَّحِيْمِ خَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ وَأَنْزَلَ الشَّرْعَ فَيَسَّرَهُ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ. أَحْمَدُهُ عَلَى جَلاَلِ نُعُوْتِهِ وَكَمَالِ صِفَاتِهِ وَأَشْكُرُهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَسَوَابِغِ نِعْمَتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ فِي أُلُوْهِيَّتِهِ وَرُبُوْبِيَّتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الْمَبْعُوْثُ إِلَى جَمِيْعِ بَرِيَّتِهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ فِيْ سُنَتِهِ.
 مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ اِتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ.
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Ma’asyirol  Muslimin wal Muslimat Sidang ‘Idul Adha Rahimakumullah.

Marilah kita tingkatkan Iman dan taqwa kepada Allah karena hanya dengan taqwa kita akan mendapatkan ampunan, pertolongan dan surgaNya yang agung.
Kita sekarang berada pada bulan Dzulhijjah bulan keduabelas dari bulan Qamariyah, satu dari empat bulan yang disebut dengan bulan-bulan haram dan satu dari tiga bulan haji. Kita rasakan bersama betapa kebahagiaan telah menghiasi wajah dan sejuta harapan telah tertanam dalam di lubuk hati, manakala saudara-saudara kita meninggalkan kampung halamannya terbang menuju kiblat umat Islam sedunia, memenuhi panggilan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tidak ada ibadah seagung ibadah haji, tidak ada sesuatu agama yang memiliki konsep ibadah seperti konsep haji Islam. Haji mengandung seribu makna, merangkum sejuta hikmah. Karena itu haji merupakan tiang kelima dari kelima pilar utama dalam Islam. Dan merupakan bukti keimanan dan cinta serta kepasrahan seorang muslim kepada Rabbul Izzati.
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Ma’asyirol  Muslimin wal Muslimat Sidang ‘Idul Adha Rahimakumullah.

Sungguh kita takkan pernah sanggup mendaki sampai kepuncak gunung iman, kecuali dengan satu kata: CINTA. Iman kita hanyalah sebuah kumpulan keyakinan semu dan beku, tanpa nyawa tanpa gerak, tanpa daya hidup dan tanpa daya cipta, kecuali ketika ruh cinta meyentuhnya. Seketika ia hidup, bergeliat, bergerak tanpa henti, penuh vitalitas, penuh daya cipta, bertarung dalam mengalahkan diri sendiri, angkara murka atau syahwat.
Iman itu laut, Cintalah Ombaknya.
Iman itu api, Cintalah Panasnya.
Iman itu angin, Cintalah Badainya.
Iman itu salju, Cintalah Dinginnya.
Iman itu sungai, Cintalah Arusnya.
Seperti itulah cinta bekerja ketika kita harus memenangkan Allah atas diri kita sendiri, atau memenagkan iman atas syahwat.

Sungguh ini pula yang terjadi pada saudara-saudara kita yang sedang berkurban dan berjuang untuk memenuhi panggilan Allah. Mereka telah memenangkan iman dari syahwatnya. Tatkala seorang haji tiba di ka’bah, dan sebelumnya dia sudah mengetahui bahwa pemilik rumah (ka’bah) tidak berada di sana, maka dia berputar mengelilingi rumah : Thawaf mengisyaratkakn bahwa ka’bah bukanlah maksud dan tujuan. Tetapi tujuannya adalah pemilik rumah (Rabbul Ka’bah). Begitu pula mencium hajar aswad, bukan berarti dan bukan kerena menyembah batu, melainkan karena mengikuti sunnah rasul. Karena beliaulah yang mencontohkan kita untuk melakukan yang demikian. Inilah pembeda antara musyrik dan muslim. Dulu orang musyrik mencium batu karena untuk menyembah batu. Tetapi sekarang Muslim mencium batu untuk mengikuti sunnah rasul yang diantara hikmahnya adalah seperti apa yang dikatakan oleh Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu .
“Hajar Aswad adalah bagaikan tangan kanan Allah dimuka bumi ini. Maka barangsiapa yang menjabatnya (menyentuhnya) atau menciumnya maka seolah-olah ia menjabat (tangan) Allah dan mencium tangan kananNya.”
Karena itu ketika menyentuhnya seorang haji harus mengingat bahwa ia sedang berbai’at kepada Allah (pencipta dan pemilik batu yang telah memerintah untuk menyentuhnya). Berbai’at untuk selalu taat dan tunduk kepadaNya, dan harus ingat barang siapa yang menghianati bai’at maka ia berhak mendapatkan murka dan adzab Allah.
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Ma’asyirol  Muslimin wal Muslimat Sidang ‘Idul Adha Rahimakumullah.

Maka barang siapa yang telah sukses memenuhi perintah Allah tersebut ia akan mendapatkan haji yang mabrur, yang diantara tandanya adalah sepulang haji ia tidak akan mengulang maksiat, dosa-dosa yang lalu, ia akan tampil sebagai muslim yang shalih dan muslimah yang shalihah.
Maka sebuah negara apabila semakin banyak muslim dan muslimah yang taat, yakinlah negara itu akan semakin aman makmur dan sentosa. Maksiat dan kemungkaran akan menepi, perjudian dan pencurian akan sepi, perzinaan dan pembunuhan akan mudah diatasi. Apalagi jika yang pergi haji adalah Bapak Bupati, para Mentri dan Pak Polisi.
Sepulang haji yang kikir akan menjadi dermawan, yang kasar akan menjadi penyayang dan yang biasanya menyebar kejahatan berubah menebar salam. Itu semua manakala hajinya mabrur. Namun sungguh ironis kenyataannya adalah bagaikan siang yang dihadapkan dengan malam, semuanya bertolak belakang, mereka tidak mengambil manfaat dari ibadah haji selain menambah gelar Pak Haji atau Bu Hajjah. Yang korup tetap korup, yang artis tetap artis, yang lintah darat tetap lintah darat, yang jahat tetap jahat.
Maka tidak heran jika Rofats, Fusuq dan Jidal marak dimana-mana sampai terjadi krisis moral, krisis nilai, krisis kemanusiaan, krisis politik, lingkungan, ekonomi dan sosial.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Ma’asyirol  Muslimin wal Muslimat Sidang ‘Idul Adha Rahimakumullah.

Fenomena diatas layaknya menjadi pelajaran bagi kita yang belum berkesempatan untuk melaksanakannya pada tahun ini, mari kita sama-sama luruskan niat dan kembali belajar serta merenungi hikmah-hikmah agung dari ‘Idul Adha. Diantara banyak hikmah dari hari raya idul adha ini adalah mengingatkan kepada kita bahwa ajaran Islam memang harus ditegakkan dimuka bumi ini. Dan untuk menegakkannya Idul adha juga mengingatkan akan pentingnya berkurban dalam kehidupan kita sebagai muslim yang berkewajiban menegakkan nilai-nilai Islam.
Dalam konteks perjuangan dijalan Allah, pengorbanan menjadi lebih penting lagi karena memang tidak mungkin perjuangan dapat berjalan dengan baik tanpa pengorbanan dari kaum muslimin. Hal ini juga lah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Al-Qur’an mengingatkan kepada kita agar jangan sampai harta dan anak membuat kita lupa dari mengingat Allah Swt, Allah berfirman:

Artinya: “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi” (al-Munafiqun:9).
Berdasarkan gambaran diatas maka, menajdi jelas bagi kita bahwa berkorban memang merupakan suatu keharusan bagi kita. Lalu hal-hal apa saja yang harus kita tingkatkan agar kita dapat berkorban dijalan Allah?
Pertama, Merenungi serta menghitung betapa banyak nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Kita bisa melihat, menghirup udara yang segar, bisa berbicara, bisa mendengar, bisa berjalan, dan sebagainya, kesemuanya merupakan sebagian dari nikmat Allah yang harus kita syukuri. Berkorban dijalan Allah merupakan salah satu wujud dari rasa syukur kita kepada Allah Swt. Allah berfirman:
Artinya : “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya” (Ali Imran : 92).

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Ma’asyirol  Muslimin wal Muslimat Sidang ‘Idul Adha Rahimakumullah.

Hal Kedua yang dapat kita lakukan adalah, menghindari pembelanjaan yang sia-sia. Sungguh bagi seorang muslim yang beriman apa yang dilakukannya harus berguna, tak boleh sia-sia, termasuk dalam hal pembelanjaan dan penggunaan harta. Hal itu pulalah yang menjadikan seseorang dapat mencapai keberuntungan. Dan tidak masuk dalam golongan orang-orang yang menjadi saudara syaitan karena melakukan pemborosan.
Ketiga, Meneladani orang-orang yang berkurban dijalan Allah, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya serta pengikut-pengikut beliau.
Dan yang Keempat yang harus dilakukan oleh seorang muslim agar dapat berkorban dijalan Allah adalah dengan menghilangkan sifat materialistis dari jiwa kita masing-masing. Materialism menjadikan seseorang begitu cinta kepada hal-hal yang bersifat duniawi. Baik dan buruk, kuat dan lemah seringkali diukur dengan patokan materi, menguntungkan atau tidak secara materi.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Bila keempat hal ini dapat kita amalkan insyaAllah kita akan dimudahkan oleh Allah untuk senantiasa berkorban demi kejayaan Islam. Karena sungguh pengorbanan kita belum sebanding dengan yang dicontohkan oleh Nabiyullah Ibrahim AS, apa lagi bila dibandingkan dengan nikmat-nikamat yang telah dikaruniakan Allah kepada kita. Akhirnya semoga kita termasuk kedalam kelompok orang-orang yang memiliki semangat perjuangan bagi tegaknya nilai-nilai Islam. Dan mudah-mudahan Ibadah kurban yang kita lakukan bukan hanya mejadi ritual melaikan membekas dihati dan menambah keimanan dan cinta kita kepada Allah Swt.
Artinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar". (ash-Shaffat : 102)

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
 قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}

ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.



[1] Staf Urais Kemenag Lampung Selatan
  Sumber Tulisan :   Anis Matta, Serial Cinta, Tarbawi Press, Cet.ke-2, 2008
                                Ahmad Yani, Materi khutbah Jum’at Setahun, Al-Qalam, Cet.ke-6, 2008
                                Agus Hasan Basori, Lc, Khutbah Jum’at.