Selasa, 03 Februari 2015

KHUTBAH



Konsekuensi Syahadat Rasul
الْحَمْدُ للهِ الَّذِي يُنِيْرُ بِالْهُدَى دُرُوْبَ الْمُؤْمِنِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَاالْحَاضِرُوْنَ أُوْصِى نَفْسِى وَإِيَاكُمْ بِالتَّقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah,
Sebagai awal dari khutbah ini tak lupa khatib mengingatkan pada diri khatib pribadi dan jama’ah yang hadir pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita meningkatkan Taqwa kita pada Allah menuju pada Taqwa yang sebenar-benarnya, yakni menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Ketika seseorang hendak masuk kedalam agama islam dia harus bersaksi dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا َرَسُوْلُ اللهِ
Yang artinya aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah.

Ucapan dua kalimat syahadat itu terbagi dua yang tentu saja mengandung konsekuensi yang sangat besar. Syahadat pertama disebut dengan syahadat tauhid yang mengandung makna bahwa kita mengakui bahwa Allah saja sebagai Tuhan kita. Dan Syahadat yang kedua disebut dengan syahadat rasul yang berarti kita mengakui Nabi Muhammad itu adalah rasul atau utusan Allah. Dengan mengucapkan syahadat rasul sebenarnya seorang muslim sebenarnya tidak hanya mengakui nabi Muhammad sebagai rasul, tetapi juga akan menjadikan Nabi Muhammad sebagai teladan hidup yang harus dikuti dan ditaati dalam berbagai aspek kehidupan. Itu pula sebabnya mengapa kepribadian Nabi Muhammad tidak bisa dipisahkan dari kehidupan seorang muslim.
Oleh karena itu setiap muslim harus membuktikan pengakuannya kepada nabi Muhammad Saw sebagai utusan Allah SWT. Dalam kesempatan khutbah yang singkat ini khatib akan sampaikan beberapa hal yang harus kita tanamkan dalam diri kita baik dalam bentuk sikap maupun perbuatan sebagai pembuktian dan pengakuan kita kepada Nabi muhammad Saw sebagai rasul.
Pertama, Memantapkan keimanan kita kepada kerasulannya dalam arti kita tidak ragu sedikitpun bahwa beliau memang diutus oleh Allah untuk membawa risalah dari Allah Swt. Hal ini perlu kita pertegas karena bila kita lemah dan ragu dalam keimanan ini maka syetan akan menggoda pikiran kita untuk menganggap Rasul itu hanya dongeng belaka dan risalahnya sama saja dengan yang dibawa dengan nabi-nabi palsu.
Konsekuensi Kedua, yang harus kita buktikan sebagai orang yang telah bersyahadat rasul adalah mencintai Rasulullah Saw melebihi kecintaan pada diri sendiri. Lebih mencintai rasul berarti kita dengan sekuat tenaga dan kemampuan lebih mengautamakan pelaksanaan ajaran yang datang dari Rasul ketimbang menuruti hawa nafsu sendiri.
Konsekuensi Ketiga yang harus kita buktikan bahwa kita sudah bersyahadat Rasul adalah senantiasa berusaha mentaati perintahnya sebagaimana para sahabat-sahabat terdahulu telah melaksanakan perintah-perintah beliau meskipun terasa berat dan tidak menyenangkan untuk dilaksanakan bila dilihat dari sisi duniawi. Kecintaan kepada harta merupakan salah satu bentuk kecintaan kepada duniawi, tapi manakala Rasul memerintahkan untuk mengeluarkan harta guna dimanfaatkan dijalan Allah, maka para sahabat Rasul tidak segan-segan untuk mengeluarkannya. Allah SWT berfirman:
“Barang siapa yang mentaati Rasul itu sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka kami tidak mengutus mu untuk menjadi pemelihara bagi mereka”. (Qs. An Nisa’: 80).
Hadirin Jama’ah Jum’at  yang dirahmati Allah,

Konsekuensi yang keempat dari syahadat rasul adalah menjauhi larangannya. Ini berarti segala bentuk yang dilarang oleh Rasul, tidak ada pilihan bagi kita kecuali harus meninggalkannya. Manakala apa yang dilarang oleh Rasul tidak kita tinggalkan maka sadar atau tidak kita termasuk kedalam kelompok yang melecehkan Rasul Saw yang mulia.



Konsekuensi yang Kelima adalah Melanjutkan misi dakwah yang dibawa oleh Rasul saw. Hal ini karena sesudah beliau wafat Allah tidak lagi mengutus seorang Nabi atau Rasul untuk melanjutkan misi itu, maka tanggung jawab itu dibebankan kepada setiap pengikutnya. Itu pula sebabnya mengapa Rasulullah saw bersabda dalam haditsnya yang terkenal,



 “Sampaikan dariku walau hanya satu ayat”.



Dan Konsekuensi yang keenam adalah mendukung pejuang-pejuang risalahnya, ini perlu dikakukan mengingat para pejuang tegaknya misi yang diemban oleh Rasul memang sangat banyak menghadapi berbagai godaan dan tantangan.



Akhirnya harus sama-sama kita sadari bahwa beriman kepada rasul memang tidak cukup hanya pengakuan, tetapi setelah mengikrarkan pengakuan itu dalam bentuk ucapan syahadat, maka kita harus mewujudkan konsekueansiknya dalam kehidupan sehari-hari.



 بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ


0 komentar:

Posting Komentar